Kisah Sukses Penjual Es Cendol Yang Pantang Menyerah
Kisah Sukses Penjual Es Cendol Yang Pantang Menyerah Kini Dapat Bantuan Gerobak Sepeda Dari Bulog Dan IZI Sulsel ini sungguh menginspirasi. Dikutip dari situs izi.or.id, Sanusi pedagang cendol berusia 60 tahun terus menunjukkan semangat juangnya yang luar biasa dalam menjalankan usaha es cendol di depan Sekolah Dasar Galangan Kapal.
Meski usianya tak lagi muda, beliau tak pernah menyerah dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Kini, perjuangan Bapak Sanusi mendapatkan apresiasi istimewa berupa bantuan gerobak sepeda dari Bulog dan Inisiatif Zakat Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan.
Sanusi telah dikenal sebagai sosok yang tak kenal lelah dalam melayani para pelanggan, terutama para siswa dan guru di SD Galangan Kapal. Setiap hari, dengan penuh semangat Sanusi mendorong gerobak es cendolnya, menyapa ramah setiap orang yang melintas dan menjajakan cendol segar buatannya.
Bantuan gerobak sepeda ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Bulog dan IZI Sulsel. Program ini bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha kecil seperti Sanusi agar dapat meningkatkan usaha mereka dan lebih mudah dalam mengakses pelanggan. Gerobak sepeda ini diharapkan dapat meringankan beban Sanusi sehingga tidak perlu lagi mendorong gerobak secara manual setiap hari.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bulog dan IZI Sulsel atas bantuan ini. Gerobak sepeda ini akan sangat membantu saya dalam menjalankan usaha, sehingga saya bisa lebih cepat dan lebih mudah melayani para pelanggan,” ujar Sanusi dengan mata yang berkaca-kaca.
Bantuan ini bukan hanya sekadar alat untuk berdagang, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi dan dukungan nyata bagi Sanusi dalam menjalankan usahanya. Semangat pantang menyerah Sanusi yang tetap gigih berjuang di usia senja adalah inspirasi bagi banyak orang dan kini dengan adanya gerobak sepeda, Sanusi bisa lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan usaha es cendolnya.
Dengan semangat yang tak pernah pudar, Sanusi kini memiliki harapan baru untuk terus berjuang, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk tetap produktif dan berkontribusi dalam kehidupan. Semoga kisah inspiratif ini bisa menjadi teladan bagi kita semua.